Pada hari Senin(15/02/2021) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Sleman melalui UPTD Pelayanan Metrologi Legal bersama Kabid Perindustrian melakukan kegiatan pengawasan BDKT produk IKM Sarisa Merapi, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Sosialisasi Tertib Ukur Metrologi Bagi Industri Olahan Pangan yang dilakukan pada akhir bulan Januari. Sesuai dengan Permendag nomor 31 tahun 2011, Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) adalah barang atau komoditas tertentu yang dimasukan ke dalam kemasan tertutup  yang kuantitasnya telah ditentukan dan dinyatakan pada label sebelum diedarkan, dijual, ditawarkan, atau dipamerkan.

Dalam kegiatan ini, Dwi Wulandari selaku Kepala Bidang Perindustrian mengajak para pelaku usaha Industri Kecil Menengah di Kabupaten Sleman untuk mewujudkan tertib ukur sebagai upaya perlindungan konsumen melalui pelabelan barang dalam keadaan terbungkus (BDKT) sesuai dengan kaidah metrologi dan juga mengajak para pelaku usaha industri untuk menerakan timbangannya ke UPTD Pelayanan Metrologi Legal Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman. “mari bersama-sama kita berkomitmen untuk mewujudkan Sleman menjadi Daerah Tertib Ukur.” tutupnya.

Dalam kegiatan pengawasan BDKT ini juga dilakukan sampling terhadap Produk Sarisa Merapi yaitu manisan salak pondoh dalam kemasan yang diproduksi oleh KWT Kemiri Edum, Sleman, Yogyakarta. Produk Sarisa ini termasuk BDKT yang bersifat padat dalam suatu media cair. Untuk menentukan kesesuaian BDKT dan nilai bobot tuntas, sampling produk Sarisa diuji di kantor UPTD Pelayanan Metrologi Legal untuk memastikan kesesuaian pelabelan dengan peraturan yang berlaku dan kebenaran kuantitas produk BDKT.

Hasil pengujian BDKT dan bobot tuntas akan disampaikan kepada IKM KWT Kemiri Edum agar ditindaklanjuti sesuai saran dan arahan sehingga produk Sarisa yang diperjualbelikan memiliki daya saing yang unggul.