Bertekad menjadi Daerah Tertib Ukur, Sleman andalkan Budaya Satriya


Oleh admin4 | 28 Sep 2020

Dalam upaya mewujudkan Kabupaten Sleman sebagai daerah tertib ukur, Bupati Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, H. Sri Purnomo berjanji akan secara terus menerus memberikan pembinaan dan mengedukasi pedagang serta semua pemilik alat ukur agar peduli dengan ukuran, takaran, dan timbangan yang tepat.

Sebagai wujud perlindungan konsumen dan masyakat, ketepatan alat ukur akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat konsumen pada pedagang, sehingga pada akhirnya akan mengangkat perekonomian. Hal tersebut ditegaskan Sri Purnomo yang didampingi oleh Arip Pramana, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan, dalam webinar yang diselenggarakan Direktorat Metrologi Ditjen PKTN Kementerian Perdagangan, Senin (28/9).

Sri Purnomo yakin dengan Semangat Satriya yang selama ini sudah berjalan di Kabupaten Sleman akan menjadikan Pemerintah Kabupaten Sleman memiliki profesionalisme dalam memberikan pelayanan publik dan melindungi masyarakat dari penyalahgunaan ukuran, takaran, dan timbangan. Budaya Satria sendiri merupakan perwujudan dari budaya selaras, berakal budi luhur, memberi teladan, rela melayani, inovasi, yakin dan percaya diri serta memiliki keahlian atau profesionalisme.

Purnomo menegaskan, beberapa inovasi yang telah dilakukan pihaknya untuk mewujudkan Kabupaten Sleman sebagai daerah tertib ukur diantaranya adalah melakukan pengawasan alat ukur secara daring. Selain itu Kabupaten Sleman juga sudah penggunaan teknologi informasi untuk mempermudah proses pelayanan, seperti pembayaran retribusi tera atau tera ulang dengan sistem non tunai sesuai sesuai dengan protokol kesehatan, pembinaan terhadap produsen barang dalam keadaan terbungkus untuk kategori mikro kecil dan menengah secara door to door dan secara daring.

Selain Bupati Sleman, Drs H. Sri Purnomo, M.Si, pembicara lain pada semitar tersebut adalah Direktur Metrologi, Dr Rusmin Amin yang didampingi oleh Tim Kreatif Direktorat Metrologi. Pada webinar yang dihadiri 761 peserta dari Unit Metrologi Legal Kabupaten/kota di Indonesia, OPD di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, mahasiswa dan masyarakat umum tersebut, Rusmin Amin menyampaikan apresiasinya atas budaya satriya di Kabupaten Sleman yang telah dibutikan dengan peningkatan kinerja signifikan terutama akurasi alat ukur yang digunakan di pasar tradisional sejak beridirinya UPTD Pelayanan Metrologi Legal.

Rusmin Amin mengatakan bahwa memberdayakan dan memperkuat pasar tradisional dan UMKM melalui tertib ukur dapat mengubah citra pasar tradisional dan usaha mikro dan kecil yang pada gilirannya akan memberikan dampak signifikan bagi daerah. “Ini adalah hal sederhana untuk memulai membangun metrologi di daerah,” katanya

Secara terpisah, Dirjen Perlindungan Konsumen & Tertib Niaga (PKTN) Kemendag, Veri Anggrijono, mengapresiasi rangkaian webinar terkait metrologi legal dengan Kepala Daerah yang dilakukan oleh Direktorat Metrologi. Kegiatan webinar ini  diharapkan menjadi media antar pemerintah daerah untuk saling berbagi informasi dan berbagi pengalaman dalam menyelenggarakan pelayanan tera dan tera ulang serta pengawasan di bidang metrologi legal. Inovasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi pemerintah daerah lainnya.

Komentar

Tidak Ada Comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disimpan dan dipublikasikan

Menu
Cari